Kayaknya lebih greget buat mereka yang ngerti dunia penelitian
©Fox |
Series ini menyuguhkan kisah sebuah tim peneliti di museum terkemuka Amerika, yang diadaptasi dari Smithsonian - sebuah institusi penelitian terbesar di Amerika yang mengelola banyak museum besar (dan umumnya gratis!) sebagai bagian dari upaya mengkomunikasikan sains di sana. Tim ini terdiri dari antropolog forensik (cabang ilmu STEM, bukan antropolog sosial yang biasanya pendekatan masyarakat ya) yang meneliti tulang belulang manusia untuk mengetahui sejarah kehidupan di masa lampau, ahli biologi (termasuk di dalamnya serangga, mikrobiologi, dll yang sebenernya terlalu jenius untuk keahliannya dimiliki hanya 1 orang), seniman yang bisa memproduksi model dan perkiraan konstruksi fisik dari perhitungan forensik, dan tambahan seorang koroner setelah tim ini diperintahkan untuk bekerjasama dengan FBI dan menuntaskan kasus, dari sebelumnya melakukan penelitian fosil untuk kepentingan museum. Tim ini dipimpin sama karakter utamanya, antropolog forensik jenius bernama Temperance sebelum akhirnya kedatangan pimpinan baru.
Mirip sama The Big Bang Theory, lewat karakter Temperance Brennan kita diperlihatkan stigma masyarakat mengenai peneliti: nerd, cuma peduli sama dunianya, ga asik. Uniknya, karakter Temperance sebagai tokoh utama ini diangkat dari kehidupan asli (yang kemudian ditulis dalam buku best-seller) seorang antropolog forensik, Kathy Reichs. Katanya sih, banyak elemen dari Temperance ini yang memang aslinya dimiliki ibu Kathy, termasuk sifat-sifat nyebelinnya. Tokoh ini (di season-season awal) sangat arogan, kompetitif, ga suka kalah, mau selalu dan terlihat benar, intinya mah, nyebelin bener. Sifat-sifat ini yang menyebabkan Temperance ga pernah dipromosikan jadi pemimpin utama.
Saya cukup sabar nontonnya karena kasus-kasusnya bagus, menarik, bikin mikir, dan melibatkan multidisiplin. Saya selalu suka sudut pandang satu series yang menempatkan bahwa masalah itu nggak bisa dan nggak akan pernah bisa diselesaikan oleh satu orang atau satu bidang aja, karena di situlah kita akan belajar jadi manusia bijak yang terus belajar dan mengetahui bahwa kita bukan yang paling pintar. Rasanya itu yang mau diangkat series ini. Melalui proses dan seasonnya yang panjang, kita akan melihat perubahan karakter Temperance, yang tadinya adalah seorang atheis arogan lalu bisa mulai menerima kebiasaan beragama dari orang-orang yang ia cintai, juga mulai bisa menerima kekalahan dan justru mempromosikan kolega wanitanya untuk menerima penghargaan yang ia ga pernah dapatkan sebelumnya, menunjukkan ke kita bahwa proses belajar itu seumur hidup. Sebuah tontonan menyegarkan namun tidak disarankan ditonton setelah makan.
Rating:
★★★★☆
Tonton Trailer:
Oh yes!
- Untuk ukuran drama series tua (dulunya cuma ada di TV kabel), isu minoritas cukup terwakilkan
- Bisa belajar banyak banget terutama soal dunia antropologi forensik (ini kagak ada hubungannya sama cabang antropologi dari bidang ilmu sosial ya gaes ya)
Downside
- Banyak jargon ilmiah dan jokes yang cuma akan dimengerti orang dari dunia akademik
- Di season-season awal, karakter Temperance tuh super nyebelin buat diikutin. Walaupun emang banyak orang kayak gini di dunia akademik, tetep aja rasanya nyebelin.
Bones [2005-2017]
- Rating: 21+
- General genre: Crime, mystery
- Mood: Fun, curious
- Jumlah episode: 246 (S1-S12)
- Rata-rata waktu tonton per episode: 45 menit
- Cocok untuk: nggak habis makan besar kalo kamu jijikan orangnya
- Stunning casts: Emily Deschanel (Temperance Brennan), David Boreanaz (Seeley Booth), Michaela Conlin (Angela Montenegro), Tamara Taylor (Camille Saroyan), T. J. Thyne (Jack Hodgins), John Francis Daley (Lance Sweets)
- Available di: Disney+
Write a comment
Post a Comment