Review Drama Series Girl from Nowhere [NETFLIX]: Sosok yang diam-diam kita harapkan datang ke sekolah kita

©Netflix

Kami nggak tahu ada apa antara para sineas Thailand dan sekolah, tapi mereka sering banget bikin film atau series horror atau creepy berlatar belakang kehidupan sekolah. Walaupun ya, di Thailand itu sampai kuliah pun mereka masih pakai seragam, tapi memang drama dengan pemeran-pemeran dengan seragam sekolah itu bisa membawa kita nostalgia ke zaman sekolah masing-masing dan mengingat baik semua kenangan indah atau kenangan buruk semasa SMP atau SMA.

Series Girl from Nowhere ini cukup ngehits pada saat dirilis, digadang-gadang sebagai salah satu series thriller terbaik dari Asia Tenggara. Berkisah tentang Nanno, sosok gadis misterius yang kerjaannya pindah sekolah melulu. Ia kemudian akan terlibat dengan isu hangat yang terjadi di setiap sekolah, mulai dari kekerasan seksual yang dilakukan guru, plagiat karya, persaingan kekayaan, kehamilan remaja, dan isu-isu tabu namun kerap kita temukan di sekolah.

Di Season 2-nya, Nanno kedatangan rival, semacam gadis abadi seperti dirinya. Namun, tampaknya masih akan berlanjut ke Season 3 karena origin Nanno masih belum jelas dan sepertinya akan jadi premis di season selanjutnya. Sangat layak menjadi teman akhir pekan.

Rating: 
★★★★★

Tonton Trailer:

Oh yes!

• Cerita di setiap episodenya menarik, memantik diskusi, dan bikin mikir
• Akting Kitty Chicha bagus banget sih

Downside

• Di Season 2, masih belum jelas kenapa gadis rival Nanno perlu hadir. Maksudnya kayaknya kita nggak papa deh stuck dengan Nanno aja
• Jarak antar season-nya bisa jauh banget, kayaknya Season 3 bisa masih lama

Girl from Nowhere [2018]

• Rating: 18+
• General genre: Thriller
• Mood: Creepy, dark
• Jumlah episode: 21 (S1-S2)
• Rata-rata waktu tonton per episode: 25 menit
• Cocok untuk: Weekend siang-sore
• Stunning casts: Chicha Amatayakul (Nanno), Chanya McClory (Yuri)
• Available di: Netflix

Trivia: Series ini cukup kontroversial karena mempertanyakan kembali moralitas konservatif di Thailand yang dipaksakan, namun kenyataannya banyak juga diselewengkan oleh pihak yang berkuasa (guru dan sekolah)